"Sebelumnya Batam juga menawarkan diri. Tapi kami memilih Pekanbaru. Tak ada alasan apapun. Pekanbaru kan juga bagian dari Indonesia. PO juga akan disosialisasikan dalam beberapa hari ini," terang Nugraha Besoes, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (18/3).
Nah, beberapa pengamat sepakbola langsung meminta agar PSSI juga mensosialisasikan PO tersebut secara luas. Kalau perlu, PSSI juga mensosialisasikan kepada public. "Memang harus seperti itu. Jangan-jangan nantinya PO tersebut akan menjadi alat bagi PSSI untuk melanggengkan kekuasaannya. Mereka kan jago dengan hal-hal seperti itu," ucap Eddi Elison, mantan manajer Humas PSSI.
Eddi menambahkan, PO berpotensi dipelintir menjadi syarat-syarat pemilihan Ketum. Bukan sebagai haluan pelaksaan kongres. Jika itu terjadi, Kongres dipastikan tak akan sah alias batal secara hukum. Pasalnya, PSSI harus menggelar kongres berdasarkan statute FIFA. "Jangan sampai seperti kongres di Bali. Saat itu tiba-tiba peserta kongres disodori segala sesuatunya di dalam ruangan," tegas Eddi.
Namun, tudingan Eddi ditanggapi dengan santai oleh Nugraha. Lelaki yang karib disapa Kang Nug tersebut menyatakan bahwa PSSI tetap berpegang pada statute FIFA. Dia bahkan berani memberikan jaminan jika kongres nanti bakal berlangsung lancar seperti harapan pecinta sepakbola Indonesia.
"Kami tetap akan mengacu pada FIFA. Karena itu, kami hanya akan melakukan sosialisasi kepada anggota, bukan kepada khalayak. FIFA juga melakukan hal yang sama ketika mensosialisasikan PO," tegas Nugraha.
Di sisi lain, Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) menyatakan terus melakukan berbagai persiapan untuk menyelenggarakan kongres. Namun, kongres versi KPPN itu hanya akan berlangsung jika kongres PSSI cacat hukum.
Kami juga akan berpegang teguh pada pernyataan Menpora (Andi Alifian Mallarangeng). Beliau kan sudah mengatakan jika KPPN boleh melakukan kongres seandainya kongres PSSI," terang Syahrial Damopolii, ketua KPPN.
Syahrial menambahkan bakal mendukung adanya kongres PSSI. Dengan catatan, kongres tersebut berlangsung jujur. Jika ada hal yang melenceng, KPPN bakal bertindak sesuai instruksi Menpora.
Menpora sendiri sudah menyatakan hanya menginginkan adanya satu kongres, yakni kongres PSSI. Hal yang sama juga diungkapkan Ketum KONI/ KOI Rita Subowo."Yang diakui FIFA itu adalah kongresnya PSSI," tegas Rita. (ru)
(JPNN : 19 Maret 2011)
Back to Beranda : http://hidayatullah-dayatblog.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar